BANDUNG- Di tengah suasana politik yang menghangat, baik di pentas nasional (Pemilu 2014) maupun lokal (Pilgub Jabar 2013), para seniman dari Jabar juga tidak mau ketinggalan.
Namun para seniman bukan untuk mencalonkan diri jadi presiden maupun Gubernur Jabar, tetapi lebih menghadirkan parodi lewat suguhan teater komedi yang berjudul "Kabayan Jadi Presiden".
Lakon ini akan hadir di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung pada Kamis, 7 Februari bertepatan dengan dimulainya kampanye Pilgub Jabar 2013. Lakon siap disuguhkan pukul 20.00 WIB.
Aktor sekaligus tim produksi Herry Artha mengatakan, lakon ini menampilkan tiga orang kabayan, yakni aktor senior Didi Petet, Tisna Sanjaya (pemeran acara televisi Si Kabayan Nyintreuk), dan Oni SOS yang merupakan representasi dari komedian legendaris Kang Ibing.
"Tiga kabayan ini akan berebut kabayan asli itu yang mana," kata Herry dalam jumpa pers di Bandung, Senin (4/2/2013).
Lakon dengan tim kreatif Butet Kartarejasa itu, kata Harry, menampilkan sosok kabayan yang sangat berbeda dari ideom kabayan yang selama ini dikenal.
"Bukan kabayan yang lugu. Kita Ingin tampilkan kabayan dengan sosok cerdas, kritis, dan menyikapi gejolak sosial di masyarakat," katanya.
Pentas "Kabayan Jadi Presiden" didukung sekira 30 pemain, di antaranya artis ibu kota seperti Peggy Melati Sukma, Joe P-Project, Argo (Aa Jimy), dan lain-lain. Lakon juga didukung kelompok musik Karinding Attack, Rumah Musik Harry Roesli, dan lainnya.
Kabayan merupakan karakter lelaki Sunda. Dalam film Kabayan Saba Kota (1989) dan Kabayan Jadi Milyuner (2010), dia digambarkan sebagai orang yang polos, lugu, dan jujur.
Dodok kabayan mewakili figur manusia yang konsisten memegang teguh prinsipnya, tak peduli dengan kondisi dan situasi apapun.
Lakon ini dilatarbelakangi prilaku politikus semakin sulit dipahami, dan malah mementingkan diri sendiri dan partainya, rakyat gelisah. Rayat merindukan sosok yang bisa dipercayai seperti Kabayan. Rakyat pun ramai-ramai mengusung Kabayan for President.
Lakon ini bisa juga sebagai penyegaran pikiran di tengah penatnya politik saat ini. Panitia menyediakan beberapa kelas tiket masuk, yakni Rp300 ribu, Rp200 ribu, dan Rp100 ribu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !