JAKARTA, Konsolidasi yang dilakukan
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan mencopot kader yang
tak loyal dinilai sebagai bentuk tantangan terhadap Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono yang juga figur sentral di partai ini.
Anas ingin menegaskan bahwa sebagai ketua umum sesungguhnya dirinyalah yang berkuasa di Partai Demokrat.
Menurut
pengamat politik dari Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
Burhanuddin Muhtadi, pencopotan Ruhut Sitompul yang merupakan buldoser
TB Silalahi sebenarnya sinyal perlawanan Anas. TB Silalahi menurut
Burhanuddin, selama ini dikenal sebagai arsenal dalam menuntut
pengunduran diri Anas sebagai ketua umum.
Burhanuddin menilai,
langkah pencopotan Ruhut dari jabatannya sebagai Ketua Departemen
Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat sesungguhnya tantangan
yang jelas dari Anas kepada SBY.
Tantangan Anas kepada SBY juga
menjadi tanda bahwa memang terjadi perang urat syaraf antarfaksi di
partai Demokrat. "Apakah ada jaminan jika Anas mundur maka elektabilitas
Demokrat pasti naik? Meski di sisi lain, Anas juga tak henti mengirim
pesan kepatuhan kepada SBY, salah satunya dengan memberikan anugerah
lifetime achievement award," ujarnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !