SURABAYA, Elektrik City Car (EC ITS)
karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
dibangun dengan biaya Rp 400 juta. Jika diproduksi massal, diperkirakan
mobil dapat dipasarkan dengan harga Rp 200 juta.
Riset pengembangan EC ITS masih akan terus dikembangkan dari beberapa komponen seperti penambahan daya, perbaikan body, serta pengujian kelebihan dan kelemahan.
"Saat
ini masih riset, semua komponen akan terus dikembangkan dan diuji coba
agar mampu menjadi kendaraan yang siap dipakai masyarakat," terang dosen
Jurusan Teknik Mesin ITS, Muhammad Nur Yuniarto, Minggu (27/1/2013).
EC ITS adalah mobil listrik berjenis 4-seater sporty.
Jenis mobil tersebut dipilih karena dianggap lebih dekat dengan pasar.
Mobil berkapasitas 4 orang penumpang itu digerakkan dengan motor listrik
berkekuatan 20 kilowatt dengan baterai Lithium Polymer daya 5 KWh. Jika
baterai penuh dapat meluncur dengan kecepatan rata-rata 25 hingga 50
kilometer per jam.
"Kami masih kembangkan agar mobil EC-ITS ini
mampu berkecepatan hingga 60 kilometer per jam dan maksimal sejauh 200
kilometer," tambahnya.
Mobil listrik seberat 1.500 kilogram itu memakai gear box single speed. Di jalan perkkotaan diperkirakan dapat melaju hingga kecepatan 100 km per jam dengan gear box rasio 1:6.
Hampir
seluruh komponen mobil kata dia merupakan karya sendiri. Mulai dari
sistem penggerak, plat form, desain body, desain lampu, hingga sistem
kontrol. Hanya komponen baterai dan motor yang tidak bisa diproduksi
sendiri.
Mobil listrik EC ITS diresmikan Mendikbud M Nuh di kampus
ITS, Sabtu sore. Nuh mewanti-wanti agar tidak diuji coba di ruang
publik sebelum mendapatkan rekomendasi formal dari polisi dan
Kementerian Perhubungan, serta lolos uji laboratorium.
sumber
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !