WEST MIDLANDS - Seorang pecinta kebersihan
yang gemar memungut sampah dan menaruhnya di tempat sampah, secara
ironis justru didenda oleh pihak berwenang Inggris. Alasan denda yang
diberikan pun dianggap terlalu berlebihan.
David Baker terpaksa merogoh kocek sebesar 75 poundsterling atau sekira Rp1,5 juta (Rp15.407 per poundsterling), karena mengumpulkan sampah dan memasukannya ke dalam tempat sampah. Pria berusia 39 tahun itu dituduh telah menggunakan tempat publik untuk kepentingan pribadinya.
Secara resmi, pihak berwenang Inggris menanggapnya telah menimbun kotak pizza dan surat bekas yang dianggap sebagai sampah domestik. Timbunan tersebut diletakannya di tepi jalanan umum dan dianggap harus membayar pajak.
Mantan ahli geologi itu memang sengaja mengumpulkan sama yang dibuang oleh warga selama enam tahun terakhir. Tetapi hal tersebut dilakukannya untuk membersihkan lingkungan sekitar, karena sampah ini kemudian diserahkannya kepada petugas pembersih sampah.
Baker pun tidak terima dengan denda ini yang dinilainya terlalu aneh. "Birokrasi mulai gila. Sepertinya pemerintah sangat membutuhkan uang hingga menerapkan denda kepada siapapun," ujar Baker, seperti dikutip Orange, Minggu (4/11/2012).
"Bagaimana mungkin seseorang yang ingin membuah sampah ke tempatnya, justru berakhir dengan didenda?," tanya Baker.
Namun pihak Pemerintah Kota Stourbridge -tempat Baker tinggal- tidak mengindahkan keluhan Baker tersebut. Dirinya tetap harus membayar denda, dengan alasan beberapa dari sampahnya adalah sampah domestik.(faj)
David Baker terpaksa merogoh kocek sebesar 75 poundsterling atau sekira Rp1,5 juta (Rp15.407 per poundsterling), karena mengumpulkan sampah dan memasukannya ke dalam tempat sampah. Pria berusia 39 tahun itu dituduh telah menggunakan tempat publik untuk kepentingan pribadinya.
Secara resmi, pihak berwenang Inggris menanggapnya telah menimbun kotak pizza dan surat bekas yang dianggap sebagai sampah domestik. Timbunan tersebut diletakannya di tepi jalanan umum dan dianggap harus membayar pajak.
Mantan ahli geologi itu memang sengaja mengumpulkan sama yang dibuang oleh warga selama enam tahun terakhir. Tetapi hal tersebut dilakukannya untuk membersihkan lingkungan sekitar, karena sampah ini kemudian diserahkannya kepada petugas pembersih sampah.
Baker pun tidak terima dengan denda ini yang dinilainya terlalu aneh. "Birokrasi mulai gila. Sepertinya pemerintah sangat membutuhkan uang hingga menerapkan denda kepada siapapun," ujar Baker, seperti dikutip Orange, Minggu (4/11/2012).
"Bagaimana mungkin seseorang yang ingin membuah sampah ke tempatnya, justru berakhir dengan didenda?," tanya Baker.
Namun pihak Pemerintah Kota Stourbridge -tempat Baker tinggal- tidak mengindahkan keluhan Baker tersebut. Dirinya tetap harus membayar denda, dengan alasan beberapa dari sampahnya adalah sampah domestik.(faj)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !