Seni Jalanan Melawan Korupsi

JAKARTA, Memberantas korupsi bukan sebuah perkara mudah. Bahkan sadar atau tidak sadar sejak kecil masyarakat sudah bersentuhan dengan korupsi. Kondisi ini kemudian membuat Green Artspace berkolaborasi dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) serta komunitas seni Serrum melakukan pendekatan seni untuk memberikan pesan antikorupsi kepada masyarakat.

"Kegiatan ini memang dilakukan berdekatan dengan Hari Anti Korupsi Internasional pada 9 Desember mendatang, dan selain itu, kami berharap melalui seni kami bisa menyampaikan pesan langsung kepada masyarakat mengenai bahaya korupsi," kata Founder dan Director Green ArtSpace Sitta F Abdullah, di Green Artspace, Jalan Abdul Majid, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (2/12/2012).

Mengangkat tema "Berani Jujur", Green Art Space mengundang sejumlah siswa SMA dan mahasiswa untuk menuangkan kreasi seninya dalam bentuk poster. Sitta berharap dengan poster yang berisi pesan antikorupsi ini bisa mencapai masyarakat.

Aktivis ICW Illian Deta Arta Sari mengatakan bahwa kegiatan ini muncul dari adanya sebuah keprihatinan yang sama, yaitu bahaya dari praktik korupsi yang ada selama ini terjadi. "Kami memakai tema 'Berani Jujur' dalam setiap kampanye. Karena kami menyadari akan pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Kurang lebih dalam waktu satu tahun terakhir kami menggunakan berbagai macam pendekatan untuk menyampaikan pesan tersebut. Seperti film, seni jalanan, puisi, hingga musik," kata Illian.

Illian menyatakan harapan dari kegiatan ini sederhana. Menurutnya, ketika setiap orang bisa berbuat jujur, maka sedikit demi sedikit korupsi dapat ditekan. Maka penting sekali memanfaatkan waktu, ruang, dan kreativitas yang ada untuk menyebarkan "virus" jujur tersebut.

Dalam acara ini, setiap peserta akan membuat poster antikorupsi. Poster yang telah jadi akan ditempelkan di pinggir jalan kota Jakarta sehingga pesannya dapat dilihat dan disampaikan ke masyarakat.
Desain poster yang dibuat peserta pun bervariatif dan berisi simbol-simbol yang telah melekat pada koruptor seperti tikus, vampir, pejabat berperut buncit, hingga uang.