Glasgow - Selain 11 pemain di lapangan,
yang juga membuat Celtic berhasil mengalahkan Barcelona di laga Liga
Champions tadi malam adalah pemain ke-12 merek: suporter.
Beberapa
jam sebelum laga dihelat, Celtic Park yang berkapasitas 60.832 tempat
duduk itu sudah nyaris sesak oleh puluhan ribu pendukung Celtic. Selain
karena kedatangan yang merupakan tim terbaik dunia saat ini, Barcelona,
malam tadi Celtic juga tengah merayakan hari ulang tahunnya yang ke-125,
yang jatuh pada 6 November.
Maka dengan khidmat, lagu You'll Never Walk Alone
dinyanyikan oleh para suporter itu nyaris sepanjang pertandingan.
Stadion terasa bergetar, bulu kuduk ikut berdiri. Andres Iniesta pun
merasakan hal tersebut.
"Fans Celtic sangat spesial. Klub dan
pemain mesti bangga terhadap mereka. (Dukungan) mereka adalah yang
terbaik yang pernah saya dengar, dan saya yakin bermain di depan mereka
dapat membuat perbedaan besar bagi setiap pemain. Ketika mereka
berjumlah 60.000, kebisingan mereka akan memekakkan telinga," ujar El Ilusionista seperti dilansir Daily Record.
Bicara soal lagu You'll Never Walk Alone,
jangan sebut dulu bahwa Celtic telah mencontek Liverpool lantaran
menyanyikan lagu yang identik dengan klub dari Merseyside itu. Sebab
faktanya, lagu You'll Never Walk Alone memang bukan anthem mutlak milik The Reds.
Lagu
tersebut sejatinya merupakan karya Richard Rodgers dan Oscar
Hammerstein untuk sebuah pentas drama musikal Carousel tahun 1945. Baru
pada 1963, sebuah band bernama Gerry & The Pacemakers dari
Merseyside kemudian mengadaptasi ulang lagu tersebut dengan sedikit
gubahan dalam aransemennya.
Dengan statusnya sebagai lagu adaptasi, maka tak usah heran jika suporter Celtic juga turut serta menjadikan You'll Never Walk Alone sebagai salah satu repertoar mereka. Lagipula, Celtic pun memiliki chant-chant legendaris dalam klub mereka seperti Paddy Mccourt's Fenian Army!, We're Doing The Huddle When Rangers, atau One Neil Lennon.
Lalu
pertandingan pun dimulai. Gemuruh nyanyian semakin membahan di stadion
yang namanya dipelintir menjadi "San Giro" (merujuk pada nama stadion AC
Milan, San Siro) itu. Belum genap 30 menit berjalan, Victor Wanyama
sudah menjebol gawang Victor Valdes di menit ke-21. Celtic Park kian
pekak.
Di babak kedua, Blaugrana yang berusaha menjaga
reputasi sebagai tim terbaik dunia terus menekan dengan menjaga ritme
penguasaan bola. Celtic tetap merapatkan barikade pertahanannya dengan
ekstra ketat. Sepertinya skor 1-0 sudah cukup menjadi kado ulang tahun
mereka.
Tetapi rupanya Tony Watt, striker muda Celtic yang baru berusia 18 tahun, punya persepsi lain. Bermula dari kesalahan passing
Javier Mascherano, Watt, yang baru masuk di menit ke-72 menggantikan
Mikael Lustig, kembali membuat seisi stadion Celtic Park kian bergemuruh
melalui golnya pada menit ke-83.
Barca kian tertunduk. Reputasi
tinggal reputasi. Dominasi bola sebanyak 84 persen berbanding 16 persen
untuk keunggulan Barca seperti tak berarti, kendati Lionel Messi
berhasil memperkecil keadaan di akhir pertandingan. Skor pun
berkesudahan 1-2 untuk kekalahan Los Cules, sekaligus menghentikan rentetan 12 laga tak terkalahkan mereka di berbagai pertandingan resmi.
Sementara itu di setiap tribun Celtic Park, pemain ke-12 (suporter--red) The Celts
tetap bernyanyi meski peluit panjang telah dibunyikan. Momen ulang
tahun ke-125 klub kesayangan mereka pun dirayakan dengan telinga yang
pekak dan tawa semalam suntuk.(detik.com)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !