JAKARTA, Kedatangan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11/2012), dalam acara pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soekarno-M Hatta,
menjadi perhatian tersendiri. Putri Soekarno itu akhirnya kembali
berhadapan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan menteri
dalam kabinetnya saat ia menjabat presiden.
Selain Megawati,
hadir keturunan Soekarno lain, yakni Guntur Soekarnoputra, Rachmawati
Soekarnoputri, Sumawati Sukarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. Mereka
membawa serta cucu-cucu Soekarno.
Selama acara, Megawati berdiri
dijajaran Wakil Presiden Boediono bersama pimpinan lembaga tinggi
negara, di antaranya, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman,
Ketua MK Mahfud MD, Ketua BPK Hadi Purnomo, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y
Thohari dan Melani Leimena Suharli. Tepat di depan Megawati berdiri
Presiden.
Prosesi diawali pembacaan Keputusan Presiden Nomor
83/TK/Tahun 2012 dan Nomor 84/TK/Tahun 2012 yang berisi
pengaugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soekarno-Hatta. Kemudian,
Presiden menyerahkan gelar secara resmi kepada Guntur dan Meutia Hatta
yang mewakili keluarga.
Setelah itu, Presiden memberikan pidato
terkait pemberian gelar. Selama pidato, Megawati hanya sesekali melihat
Presiden. Sambil menenteng tas dan kipas, Megawati lebih banyak melihat
sekitar ruangan.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu tak memberi tepuk
tangan setelah Presiden selesai menyampaikan pidato. Adapun, Marzuki dan
Boediono yang berdiri disamping Megawati, maupun para pejabat lain
bertepuk tangan.
Setelah berpidato, Presiden dan Ibu Negara Ani
Yudhoyono, serta Boediono dan Herawati memberikan selamat kepada Guntur
dan Meutia. Megawati mengikuti di belakang mereka. Setelah menyalami,
Yudhoyono dan Boediono berdiri disamping Guntur dan Meutia.
Setelah
menyalami serta mencium pipi kiri dan kanan Guntur dan Meutia, Megawati
akhirnya berhadapan dengan Yudhoyono. Jabat tangan pun dilakukan
keduanya. Tentunya tanpa cium pipi kiri dan kanan. Megawati maupun
Yudhoyono tampak saling tersenyum.
Acara berakhir dengan
pemberian selamat para undangan kepada seluruh keluarga Soekarno-Hatta.
Megawati ikut dalam barisan keluarga Soekarno. Kali ini, Yudhoyono tak
menyalami lagi Megawati. Mungkin lantaran sudah berjabat tangan.
Seperti
diketahui, sejak Yudhoyono menjadi Presiden tahun 2004, Megawati
nyaris tak pernah hadir dalam acara kenegaraan di Istana. Setiap
peringatan HUT RI, istri Ketua MPR Taufiq Kiemas itu memilih
memeringatinya di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta. Hubungan
keduanya memang tak harmonis sejak saling berhadapan pada Pemilu
Presiden 2004.
Catatan Kompas.com, Mega hanya datang ke Istana saat Presiden menggelar jamuan makan malam kenegaraan untuk Presiden AS Barack Obama pada 2010.(kompas.com)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !